Maros, MEDIA 212 – Pedagang & pihak pengelolah Pasar Subuh (Pasar Tramo), mengeluhkan buruknya pengelolaan kebersihan pasar yang menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan setempat. Sampah yang menumpuk di beberapa sudut pasar menimbulkan bau tak sedap, mengganggu kenyamanan pengunjung, serta dinilai dapat berdampak pada menurunnya aktivitas jual beli.
Menurut pantauan di lapangan, tumpukan sampah terlihat di area pintu masuk pasar, selokan, hingga dekat lapak pedagang. Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama dan sering menjadi sorotan masyarakat, namun hingga kini belum ada penanganan maksimal dari pihak terkait.
Sampah sering dibiarkan menumpuk berhari-hari. Pembeli jadi enggan berlama-lama di pasar karena bau yang menyengat,” ujar salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya.
Sejumlah pedagang juga menilai bahwa keterlambatan armada pengangkut sampah serta kurangnya tenaga kebersihan di pasar menjadi penyebab utama permasalahan ini. Mereka berharap Dinas Kebersihan segera menambah jumlah petugas serta memperketat jadwal pengangkutan sampah agar lingkungan pasar tetap bersih dan nyaman.
Selain itu, pedagang meminta pemerintah daerah lebih serius memperhatikan kondisi pasar tradisional yang menjadi pusat ekonomi masyarakat. Menurut mereka, pasar yang bersih tidak hanya meningkatkan kenyamanan pembeli, tetapi juga menjaga kesehatan lingkungan serta citra pasar itu sendiri.
“Pasar adalah wajah perekonomian rakyat. Kalau kotor dan bau, tentu orang akan malas datang. Kami mohon agar pemerintah tidak menutup mata dan segera mengambil tindakan nyata,” tambah seorang pedagang lainnya.
LBH 212 Maros & Pimpinan Redaksi MEDIA 212 meminta kepada Bupati Maros untuk segera Mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maros.






















